Terima kasih Agustus

Selasa, September 01, 2020

 


Di tahun ini kamu menunjukan semuanya, sisi kelam yang selama ini kamu simpan akhirnya meledak.

Tidak banyak yang sadar akan perasaan itu bahkan tidak ada satupun. Bukan pandai menutupi segalanya tapi sudah terbiasa menutupi segalanya disaat diri bergetar akan sesuatu hal kamu masih bisa tersenyum dan bertindak seperti tidak terjadi apa-apa.

Kamu selalu mengatakan kepada orang lain “kamu bisa, kamu gak sendirian kok. Semangat 😊” nyatanya kata itu ditujukan pada dirimu sendiri. Keluh kesah selama ini adalah lelahnya menanggung semuanya sendiri takut tidak bisa menahannya dan makin melukai diri sendiri. Hal yang paling menyakitkan disaat kamu terguncang dan tidak bisa mengatakan kepada siapapun atau berekspresi sebagai mana mestinya itu benar-benar menyiksa, bahkan kamu harus terus terlihat baik-baik saja.

 

Bukan sok kuat atau ingin menjadi kuat tapi ini adalah keharuskan, disaat orang lain dapat berbagi kamu hanya bisa menelannya bulat-bulat menerima semuanya secara utuh. Suka tidak suka kamu harus diam dan menikmatinya. Kamu sendiri sudah biasa menerima hal pait, itu seperti sarapan tiap pagi.

Harus terbiasa untuk tidak berharap, tidak bergantung, memikirkan hal yang pait disetiap rencana dan masa depan agar kamu tidak telalu sakit jika itu memang benar terjadi. Cara bertahan hidup yang sangat unik bukan?

Di tambah lagi hidup dengan label yang selalu di pandang sebelah mata, hidup dengan label bukanlah hal yang mudah, sekecil apapun kamu membuat kesalahan label itu akan makin jelas terlihat di mata orang-orang.

You Might Also Like

0 komentar

C O N T A C T

Nama

Email *

Pesan *