Rasa takut
datang menghampiriku, rasa takut akan kehilangan seseorang,
Rasa takut sendiri
ditempat yang tidak seharusnya,
Rasa takut ditiadakan.
Semua rasa itu seketika
datang entah apa yang terjadi saat itu.
Perasaanku kacau seketika menjadi
abu-abu entah warna apa yang menggambarkan hatiku.
Sudah sangat lama Engkau
kirimkan sosok pria dewasa yang sangat berharga untukku.
Dia segalanya bagiku,
Dia
adalah orang yang sangat aku dambakan.
Hanya dia yang bisa menjadi sosok
seorang kakak bagiku,
Dia mengajarkanku dan dia pula yang mengucapkan janji manis.
“ketika kamu melangkah aku akan
melangkah, ketika kamu berlari aku akan berlari, dan ketika kamu terdiam aku
akan mendorongmu secara perlahan. Tenang jangan takut, aku akan selalu berada
dibelakangmu lihatlah kebelakang ketika kamu takut aku akan disana karena aku
tidak akan meninggalkanmu sendiri.”
Ada rasa bahagia disaat aku
kehilangan semuanya karena dia tetap berada disisiku,
Bagiku janji itu memberikan ku keyakinan dan kekuatan.
Sempurna aku tidak sendirian janjimu itu akan kutagih seumur
hidupku.
Apa yang membuatmu mengingkari
janji itu?
Entah kenapa disaat aku melihat kebelakang kamu telah pergi menjauh.
Mengacuhkanku saat aku memanggilmu.
Rasa takut kali ini kembali muncul dan aku kehilangan arah,
Putus asa dan mungkin kehilangan jati
diri.
Alasan apa yang membuatmu meninggalkanku sendiri?!
Benci? Sangat!.
Aku
sangat membencimu dengan mudah kamu mengingkari janji dengan mudah kamu membuatku ditiadakan.
Kecewa! pertanyaan dengan rasa marah aku selipkan ditiap
doa-ku.
Waktu terus berlalu doa-ku masih belum
terjawab, pertanyaan sederhana yang bisa membuat hidupku berubah masih menjadi
teka-teki.
Sampai akhirnya aku menyadari alasan terbesar yang
membuatmu berhenti berada dibelakangku
Karena adanya mimpi buruk yang akan menjadi
kenyataan dikemudian hari.
Dengan terpaksa kamu melatihku untuk berhenti
melihat kebelakang,
Dengan kuat kamu menarikku dari tempat yang tidak
seharusnya aku berhenti,
Semuanya terjawab janji itu tidak kamu ingkari hanya
saja kamu ubah isi janji itu.
“ketika kamu melangkah atau berlari
aku akan berada jauh didepan sana memperhatikanmu dari kejauhan tiap langkah
kakimu akan aku balas dengan senyuman. Tapi ketika kamu terdiam aku akan berada
selangkah didepanmu mengusap kepalamu dan berkata melangkahlah agar aku
tersenyum aku selalu ada untukmu hanya saja dalam bentuk yang berbeda.”
- Tulisan
sederhana yang nantinya akan mengingatkanku dimasa mendatang. Sebuah rasa yang
tidak harus dilupakan, sebuah rasa yang harus diabadikan. Semuanya menjadi satu
di tulisan ini, semua rasa sedih, malu, kecewa, bangga tercampur menjadi satu. Terima kasih sudah mengajarkan ku hal yang sangat penting :) -